KOMPAS.com
Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan jantung di seluruh negeri. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan memberikan beasiswa kepada dokter umum serta spesialis untuk melanjutkan studi mereka di bidang kardiovaskular.
Menurut Menteri Kesehatan Budi, “Yang terpenting bukan hanya ketersediaan alat medis, tetapi juga pengembangan sumber daya manusia, terutama dokter. Kehadiran fasilitas seperti cath lab harus didukung oleh dokter spesialis jantung pembuluh darah,” seperti yang dikutip dari laman Sehat Negeriku.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan ini, Kementerian Kesehatan telah menyediakan beasiswa bagi dokter umum dan spesialis untuk melanjutkan pendidikan, termasuk kesempatan untuk belajar di luar negeri.
Program beasiswa ini menjadi prioritas bagi putra-putri daerah, agar mereka dapat kembali dan mengabdi di tempat asal mereka. “Setiap tahun, Kemenkes menyediakan hingga 2.000 beasiswa. Fokus kami adalah mendukung pendidikan dokter spesialis, terutama bagi putra daerah, sehingga mereka dapat memperkuat layanan kesehatan di wilayah mereka,” tambah Menkes.
Dr. Hananto Adriantoro, Sp.JP(K), anggota tim bedah jantung di RSJPD Harapan Kita, menekankan pentingnya kolaborasi antara sumber daya manusia, peralatan medis, dan fasilitas pendukung seperti ruang operasi (OK) dan ICU.
“Jika ketiga elemen ini terpenuhi, kita dapat mengurangi angka kesakitan dan kematian akibat penyakit kardiovaskular,” ungkap dr. Hananto dalam konferensi pers.
Direktur Utama RSJPD Harapan Kita, Dr. Iwan Dakota, menjelaskan bahwa RSJPD bersama Kemenkes terus memperluas jaringan dukungan hingga ke tingkat puskesmas.
“Ke depannya, bukan hanya rumah sakit di tingkat kabupaten/kota, tetapi juga 10.000 puskesmas di seluruh Indonesia akan terlibat dalam jaringan layanan jantung. RS Oputa Yi Koo diharapkan dapat menjadi dukungan bagi 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara,” kata Dr. Iwan Dakota.
Kementerian Kesehatan telah menetapkan tiga tingkat layanan jantung, yaitu Strata Madya untuk intervensi non-bedah seperti kateterisasi, Strata Utama untuk bedah jantung terbuka, dan Strata Paripurna untuk layanan jantung yang terpadu dan canggih.
Saat ini, terdapat 85 kabupaten/kota yang telah memiliki layanan kateterisasi jantung, dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat melalui penguatan sumber daya manusia, peralatan medis, dan fasilitas pendukung.
Untuk mendapatkan berita terkini dan berita pilihan, langsung di ponsel Anda, pilih saluran favorit Anda untuk mengakses berita dari Kompas.com melalui WhatsApp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp.