Para Ilmuwan Terkemuka Ini Pindah ke China di 2024

Jakarta

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di China tengah mengalami kemajuan yang sangat signifikan. Berbagai fasilitas riset yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah telah menarik perhatian banyak ilmuwan untuk pindah dan menetap di negara tersebut.

Sebuah laporan dari South China Morning Post menyebutkan bahwa setidaknya tujuh ilmuwan terkemuka telah memutuskan untuk berpindah atau kembali ke China pada tahun ini. Mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu, termasuk matematika, fisika, dan seorang ilmuwan laser yang merupakan peraih Nobel.

Ilmuwan kanker Sun Shao-Cong

Ilmuwan kanker Sun Shao-Cong. Foto: via South China Morning Post

1. Sun Shao-Cong, Ilmuwan Kanker yang Kembali ke Tanah Air

Setelah menghabiskan tiga dekade berkarier di Amerika Serikat, peneliti kanker terkenal, Sun Shao-Cong, memilih untuk kembali ke China dan mendirikan laboratorium baru di Beijing.


IKLAN


GULIR UNTUK MELANJUTKAN ISI

Kepindahan ini menjadi sorotan karena terjadi di tengah penyelidikan pemerintah AS terhadap dirinya. Sun dikenal karena inovasi dalam penelitian sel T, yang berperan penting dalam melawan infeksi dan menghancurkan sel abnormal.

Di AS, Sun menjabat sebagai direktur di Centre for Inflammation and Cancer di University of Texas MD Anderson Cancer Centre dari tahun 2014 hingga 2022.

Gérard Mourou

Ilmuwan laser asal Prancis, Gérard Mourou. Foto: via South China Morning Post

2. Gérard Mourou, Ilmuwan Laser Prancis di Universitas Terkemuka China

Fisikawan Prancis sekaligus peraih Nobel, Gérard Mourou, kini menjabat sebagai profesor utama di Peking University. Ia diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pendirian lembaga yang fokus pada riset dan kolaborasi internasional.

Pengangkatan Mourou diumumkan secara resmi melalui situs web universitas. Pria berusia 80 tahun ini mulai bertugas pada 12 Oktober 2024 dan menghabiskan waktu awalnya untuk berinteraksi dengan mahasiswa serta memimpin tim peneliti di fasilitas pengajaran dan penelitian.

Pihak universitas berharap kontribusi Mourou dapat menjadi kunci dalam pengembangan lembaga baru tersebut, dengan fokus pada penelitian dalam bidang fisika laser, fisika partikel dan nuklir, fisika medis, serta astrofisika.

Ahli matematika Kenji Fukaya

Ahli matematika Kenji Fukaya. Foto: via South China Morning Post

3. Kenji Fukaya, Ahli Matematika di Universitas Tsinghua

Matematikawan Jepang yang terkenal dan pemenang berbagai penghargaan, Kenji Fukaya, telah meninggalkan Universitas Stony Brook di Amerika Serikat untuk bergabung dengan Tsinghua University sebagai profesor tetap.

Fukaya, yang sebelumnya merupakan anggota tetap di Simons Centre for Geometry and Physics di Stony Brook, memberikan kuliah pertamanya di Tsinghua pada 11 September. Kuliah terbuka mengenai geometri simplektik, yang membahas interaksi objek seperti planet dan partikel, mendapat perhatian besar dari mahasiswa dan dosen.

Ahli matematika Ma Xiaonan

Ahli matematika Ma Xiaonan. Foto: via South China Morning Post

4. Ma Xiaonan, Ahli Matematika yang Kembali ke China dari Eropa

Matematikawan China yang meraih penghargaan, Ma Xiaonan, telah meninggalkan karier yang telah berlangsung selama puluhan tahun di Eropa untuk bergabung dengan Nankai University di Tianjin, China.

Ahli geometri diferensial dan topologi berusia 52 tahun ini akan menjabat sebagai profesor utama di Chern Institute of Mathematics, yang didirikan oleh matematikawan China-Amerika, Shiing-Shen Chern, pada tahun 1985.

Ma, yang telah menerima berbagai penghargaan termasuk Sophie Germain Prize dari French Academy of Sciences, menyatakan bahwa program matematika di Nankai memiliki reputasi yang sangat baik, baik di dalam maupun luar negeri.

Fisikawan Zhang Yonghao

Fisikawan Zhang Yonghao. Foto: via South China Morning Post

5. Zhang Yonghao, Fisikawan yang Pindah dari Edinburgh

Setelah lebih dari dua dekade bertugas, fisikawan Zhang Yonghao mengundurkan diri dari Edinburgh University, Inggris, untuk bergabung dengan laboratorium hipersonik nasional baru di Beijing.

Pemerintah China merekrut Zhang sebagai pakar tingkat tinggi untuk memimpin tim inovasi di laboratorium nasional utama yang berfokus pada aerotermodinamika dalam penerbangan hipersonik di Institute of Mechanics, Chinese Academy of Sciences.

Tim yang dipimpin Zhang bertugas mengembangkan metode dan model komputasi canggih untuk mensimulasikan perilaku gas pada kecepatan dan suhu tinggi, yang sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kendaraan hipersonik.

Pakar iklim Chen Deliang

Pakar iklim global Chen Deliang. Foto: via South China Morning Post

6. Chen Deliang, Pakar Iklim Global yang Kembali ke China

Setelah lebih dari tiga dekade di Eropa, pakar iklim terkemuka, Chen Deliang, yang juga merupakan anggota Royal Swedish Academy of Sciences, memutuskan untuk kembali ke tanah airnya dan mengambil posisi penuh waktu di Tsinghua University.

Chen meninggalkan jabatannya sebagai asisten kepala departemen ilmu bumi di Universitas Gothenburg, tempat ia berkarya sejak tahun 1993, untuk bergabung dengan departemen ilmu sistem bumi di Tsinghua.

Ahli matematika Wang Xujia

Ahli matematika Wang Xujia. Foto: via South China Morning Post

7. Wang Xujia, Ahli Matematika yang Kembali Setelah Bertahun-tahun di Australia

Wang Xujia, seorang matematikawan ternama asal China-Australia dan anggota Australian Academy of Science, telah kembali ke kampung halamannya di Hangzhou untuk bergabung dengan Westlake University yang terkemuka di China setelah hampir tiga dekade tinggal di luar negeri.

Wang meninggalkan posisinya sebagai profesor di Centre for Mathematics and Applications di Australian National University, tempat ia bekerja sejak tahun 1995, untuk memulai peran barunya pada bulan September.

Pria berusia 61 tahun ini kini menjabat sebagai profesor tetap di Westlake dan menjadi salah satu matematikawan terkemuka yang kembali ke China dari Barat.

(rns/rns)