KOMPAS.com – Risa Nurullailiyah Sujono, seorang lulusan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), telah mencatatkan prestasi luar biasa dengan menyelesaikan program sarjana S1 tanpa menulis skripsi.
Keberhasilannya tidak berhenti di situ, Risa melanjutkan pendidikan S2 dengan berhasil meraih beasiswa dan lulus dengan predikat cumlaude.
Risa, sapaan akrabnya, menyelesaikan program magisternya di Program Studi Pendidikan IPA UNY dengan hasil yang sangat memuaskan.
Tesis yang ditulisnya berjudul ‘Pengembangan Virtual Laboratory IPA Terintegrasi Potensi Lokal Kerajinan Perak Kotagede Berpendekatan Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemandirian Belajar Peserta Didik SMP’ menjadi bukti nyata dari dedikasi dan kerja kerasnya.
Tesis ini merupakan pengembangan dari gagasan yang ia ciptakan saat mengikuti kompetisi di masa kuliah S1.
Baca juga: Cek Jurusan S1 dan Daya Tampung UNY Jalur SNBP, SNBT dan Jalur Mandiri
Prestasi Gemilang di LIDM
Pada tahun 2021, Risa berhasil meraih medali emas di Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) untuk Divisi 2 Inovasi Materi Digital Pendidikan dengan karyanya yang berjudul ‘Pengembangan Modul Discovery Learning berbasis Virtual Lab dan Augmented Reality untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Materi Optika Geometri’.
“Prestasi ini memungkinkan saya untuk lulus tanpa skripsi, dengan total waktu studi sarjana hanya 3 tahun 6 bulan,” ucap Risa dalam wawancara dengan UNY pada Minggu (29/12/2024).
Dalam kompetisi tersebut, Risa mengembangkan konsep Virtual Lab dan Augmented Reality, yang kemudian diintegrasikan dalam tesisnya saat menempuh pendidikan magister.
Pemilihan judul tesisnya didasari oleh pentingnya pengenalan potensi lokal sebagai warisan budaya, mengingat banyak generasi muda yang kurang mengenal potensi lokal, termasuk kerajinan perak.
Risa memandang kerajinan perak tidak hanya sebagai sumber mata pencaharian, tetapi juga sebagai materi pembelajaran yang berharga di lingkungan sekolah.
Baca juga: Kisah Enggis Usia 25 Tahun Raih Gelar Doktor Summa Cumlaude di UNY
Penelitiannya berfokus pada penciptaan media pembelajaran yang inovatif, terintegrasi dengan potensi budaya lokal, sehingga generasi muda lebih memahami dan menghargai budaya mereka sendiri.
Pentingnya penyajian budaya lokal dalam proses pembelajaran diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk mempelajari hal-hal yang mungkin mereka anggap asing. Risa berharap akan ada lebih banyak perkembangan di bidang ini.
Di tengah kesibukannya menyusun tesis dan mengikuti perkuliahan, Risa juga aktif menulis, termasuk beberapa antologi puisi dan artikel yang terindeks Sinta 2.
Salah satu artikelnya berjudul ‘Science Virtual Laboratory Implementation to Improve Students’ Critical Thinking Skills: A Content Analysis’.
Atas prestasinya, wanita kelahiran Bantul pada 21 Desember 2000 ini kini melanjutkan studi doktoral dengan konsentrasi IPA di FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, setelah mendapatkan rekomendasi dari kepala program studi tempat ia menempuh pendidikan magister.
Baca juga: Prof. Sumaryanto Terpilih Jadi Rektor UNY Periode 2025-2030
Dengan pencapaian yang luar biasa ini, Risa telah membuktikan bahwa dedikasi dan inovasi dalam pendidikan mampu membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.